6 Mitos Perselingkuhan
Tak ada seseorang pun di dunia ini yang tidak khawatir dengan perselingkuhan
dalam hubungan percintaan mereka. Sekali perselingkuhan terjadi,
seseorang akan susah mempercayai lagi pasangannya. Hal tersebut wajar.
Namun jika Anda lebih mengenal apa itu selingkuh, mungkin Anda dapat mempersiapkan diri sebelum hal tersebut terjadi.
1. Hanya laki-laki yang selingkuh, perempuan tidak
Mitos ini berkembang dari sifat laki-laki yang tidak puas dengan satu pasangan. Sedangkan perempuan dianggap sebagai karakter yang setia karena banyak perempuan yang bisa bertahan setelah ditinggalkan pasangannya.
Kenyataanya, selingkuh dapat terjadi pada laki-laki maupun perempuan. Hal ini tergantung dari bagaimana tiap orang menghadapi penyebab perselingkuhan terjadi. Terlebih zaman sekarang. Mencari perempuan setia pun sama sulitnya mencari laki-laki yang tahan dengan satu perempuan saja.
2. Sekali seseorang berselingkuh, ia tak akan merasa bahagia dengan pasangannya
Kenyataannya, beberapa pasangan justru berhasil membangun hubungan yang lebih baik setelah berhasil melewati ‘badai perselingkuhan’. Hal ini kembali ke masing-masing orang.
Apakah ia mau memberi kesempatan bagi pasangannya untuk memperbaiki hubungan yang sempat dirusak perselingkuhan atau memilih berpisah.
3. Perselingkuhan terjadi karena masalah dalam hubungan
Yang sebenarnyan adalah selingkuh dapat terjadi selain karena masalah, selingkuh juga terjadi karena Anda melibatkan emosi dengan orang lain. Atau bahkan Anda berhubungan seks dengannya.
4. Masalah adalah alasan seseorang berselingkuh
Hal ini kurang tepat sebab tiap hubungan/pernikahan pasti memiliki masalah. Namun tidak semuanya yang berselingkuh, bukan? Yang sebenarnya adalah perselingkuhan terjadi karena pasangan tersebut tidak mampu bekerja sama untuk keluar dari masalah yang ada.
5. Semua perselingkuhan melibatkan seks
Beberapa perselingkuhan memang demikian. Akan tetapi, kebanyakan perselingkuhan terjadi justru terjadi karena hubungan emosional. Tanpa Anda sadari, saat Anda menghabiskan waktu bersama-sama untuk mengobrol, berbagi perasaan, dan hal-hal remeh lainnya dengan orang lain dibanding pasangan, Anda akan merasa terikat dengannya.
Bukan tidak mungkin Anda kemudian mulai membanding-bandingkan pasangan Anda dengannya dan mulai berselingkuh.
6. Bukan selingkuh namanya kalau tidak melibatkan seks
Siapa bilang? Sesungguhnya memberikan sisi emosional Anda kepada seseorang yang berpotensi menjadi selingkuhan, sudah dapat disebut selingkuh. Seberapa lama Anda tahan hanya diam-diam mengirimkan pesan dengannya?
Meski Anda mengatakan tidak selingkuh dengannya karena tidak ada hubungan seks yang terjadi, Anda tak bisa menjamin seberapa lama Anda bisa bertahan dalam hubungan demikian.
Posting Komentar untuk "6 Mitos Perselingkuhan"