Tidak Bagus untuk Lingkungan, Pemerintah Bakal Hapus Premium
mohhammadnoer.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menyampaikan bahwa pemerintah secara bertahap akan menghapus premium atau bahan bakar RON 88. Penjualan pertalite atau BBM RON 90 diharapkan bisa mengalihkan masyarakat dari penggunaan premium.
"Ya, berangsur-angsur RON 88 akan dihapus karena itu tidak bagus bagi lingkungan, bagi mobil. Kalau bisa standarnya makin hari makin ditingkatkan," kata Sofyan di Kantor Wakil Presiden Jakarta.
Ia juga menyebutkan bahwa premium akan dihapuskan apabila kilang pemurnian minyak di Indonesia sudah mampu memproduksi BBM dengan oktan yang lebih tinggi. Sejauh ini pemerintah masih mempertahankan premium karena kilang minyak Indonesia belum siap.
"Karena refinary (kilang minyak) kita belum siap, maka terpaksa RON 88 masih tetap dipertahankan, tetapi kalau dua sampai tiga tahun ke depan refinary sudah bagus, tidak perlu lagi RON 88. Paling sedikit mungkin RON 92 nanti, karena RON 90 pun masih di-mix," tutur Sofyan.
Ia juga yakin bahwa masyarakat akan beralih dari premium ke pertalite karena BBM RON 90 yang merupakan produk baru Pertamina ini lebih baik untuk mesin kendaraan dan lingkungan. Kehadiran pertalite juga memperbanyak pilihan masyarakat dalam mengonsumsi BBM.
"Pertalite kan bagus, memberikan banyak opsi kepada konsumen dan masyarakat sekarang bisa milih mau beli yang RON 92, 95, 90, atau 88, dan saya pikir masyarakat cukup cerdas kalau ingin mobilnya lebih tahan, lebih awet, tidak banyak merusak lingkungan belilah yang oktannya lebih tinggi," kata dia.
Kendati demikian, Sofyan memprediksi bahwa kehadiran pertalite belum akan menggusur pertamax dari kalangan masyarakat. Ia yakin masyarakat belakangan ini mampu membeli pertamax dan menyadari bahwa kualitas pertamax lebih baik.
"Saya pikir enggak, Pertamina sudah menghitung itu. Kemudian karena orang mampu, punya mobil, motor baru, kemarin juga waktu Lebaran permintaan pertamax itu sangat meningkat karena orang menyadari, seperti di rumah satpam, kalau pakai pertamax lebih ringan motornya, lebih hemat. Jadi saya pikir bagus aja bagi lingkungan kita," tutur dia.
Bahan baku baru produksi Pertamina, Pertalite mulai diluncurkan hari ini. BBM RON 90 itu mulai uji pasar serentak di Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
Untuk harga Pertalite, BUMN migas itu mematok harga Rp 8.400 per liter. Harga tersebut lebih mahal Rp 1.000 dari harga Premium RON 88 dan lebih murah Rp 900 dari harga Pertamax RON 92.
"Ya, berangsur-angsur RON 88 akan dihapus karena itu tidak bagus bagi lingkungan, bagi mobil. Kalau bisa standarnya makin hari makin ditingkatkan," kata Sofyan di Kantor Wakil Presiden Jakarta.
Ia juga menyebutkan bahwa premium akan dihapuskan apabila kilang pemurnian minyak di Indonesia sudah mampu memproduksi BBM dengan oktan yang lebih tinggi. Sejauh ini pemerintah masih mempertahankan premium karena kilang minyak Indonesia belum siap.
"Karena refinary (kilang minyak) kita belum siap, maka terpaksa RON 88 masih tetap dipertahankan, tetapi kalau dua sampai tiga tahun ke depan refinary sudah bagus, tidak perlu lagi RON 88. Paling sedikit mungkin RON 92 nanti, karena RON 90 pun masih di-mix," tutur Sofyan.
Ia juga yakin bahwa masyarakat akan beralih dari premium ke pertalite karena BBM RON 90 yang merupakan produk baru Pertamina ini lebih baik untuk mesin kendaraan dan lingkungan. Kehadiran pertalite juga memperbanyak pilihan masyarakat dalam mengonsumsi BBM.
"Pertalite kan bagus, memberikan banyak opsi kepada konsumen dan masyarakat sekarang bisa milih mau beli yang RON 92, 95, 90, atau 88, dan saya pikir masyarakat cukup cerdas kalau ingin mobilnya lebih tahan, lebih awet, tidak banyak merusak lingkungan belilah yang oktannya lebih tinggi," kata dia.
Kendati demikian, Sofyan memprediksi bahwa kehadiran pertalite belum akan menggusur pertamax dari kalangan masyarakat. Ia yakin masyarakat belakangan ini mampu membeli pertamax dan menyadari bahwa kualitas pertamax lebih baik.
"Saya pikir enggak, Pertamina sudah menghitung itu. Kemudian karena orang mampu, punya mobil, motor baru, kemarin juga waktu Lebaran permintaan pertamax itu sangat meningkat karena orang menyadari, seperti di rumah satpam, kalau pakai pertamax lebih ringan motornya, lebih hemat. Jadi saya pikir bagus aja bagi lingkungan kita," tutur dia.
Bahan baku baru produksi Pertamina, Pertalite mulai diluncurkan hari ini. BBM RON 90 itu mulai uji pasar serentak di Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
Untuk harga Pertalite, BUMN migas itu mematok harga Rp 8.400 per liter. Harga tersebut lebih mahal Rp 1.000 dari harga Premium RON 88 dan lebih murah Rp 900 dari harga Pertamax RON 92.
Posting Komentar untuk "Tidak Bagus untuk Lingkungan, Pemerintah Bakal Hapus Premium"