Pacar Sibuk Adalah Bukti Si Dia Serius, Jangan Halangi Dengan Manjanya Kata Rindu
mohhammadnoer.com - Kebanyakan tragedi sebuah hubungan dimulai ketika salah satu atau masing-masing dari kalian memiliki kesibukan yang luar biasa. Rindu yang tidak terluapkan menyebabkan hubungan menjadi sedikit goncang. Masing-masing merasa bahwa partner hubungan tidak lagi peduli apa yang terjadi. Jika sudah begini, maka pertengkaran adalah momentum yang tidak dapat dihindari.
Ungkapan soal “sabar yang ada batasnya “pasti muncul ketika sebuah hubungan mencapai tahap ini. Tuntutan-tuntutan mulai bermunculan. Sikap individual dan egois meluap-luap karena hasrat yang tak tertahankan. Janji akan mengerti satu sama lain hanya menjadi slogan semata. Padahal kesibukan yang melanda seharusnya disyukuri sebagai sebuah usaha bahwa pacarmu sedang benar-benar melakoni apa yang diyakini dan disukai. Apa salahnya kalian saling mendukung satu sama lain?
1. Dia yang sibuk adalah pribadi strategis dalam menyusun kehidupan. Waktunya digunakan untuk menjajal segala peluang. Bukannya malah cuma senang-senang
Kesibukan dapat dikaitkan dengan berbagai hal. Aktivitas di dalam organisasi kampus yang menyita waktu; kerja paruh waktu yang menambah penghasilan dan pengalaman; terlibat dalam gerakan-gerakan kemasyarakatan; membangun bisnis. Beberapa manusia tangguh dapat melakoni semuanya dengan pengelolaan yang matang. Entahlah, seharusnya kamu bahagia ketika menjalin hubungan dengan figur yang demikian. Dia memiliki jaringan yang luas, pengetahuan yang tak terbatas, dan ambisi yang tak pernah lepas.
2. Pacaran bagi dia bukan sekadar mengumbar kata cinta. Ada yang harus dipersiapkan agar rasa tetap menyala.
Segala peluang disambanginya demi hasrat masa muda yang meluap-luap. Selain itu, sadar ataupun tidak, pacarmu sedang menyiapkan masa depan. Dia tahu bagaimana berpikir strategis untuk menghadapi kesempatan dan kemampuan yang dimiliki. Alangkah baiknya untuk tidak lalu mengusiknya dengan slogan-slogan
“Katanya sayang…”
“Kalau sayang kok jarang bisa nemenin aku?”
Dan segala frasa katanya yang kadang terdengar egois. Pacaran adalah sebuah momentum untuk berkembang bersama dengan mengetahui secara mendalam masing-masing dari kalian. Momentum itu tidaklah tentang hari ini, namun bagaimana merancang visi untuk esok hari. Kamu akan tahu perbedaan mana yang mengajak berkembang dengan siapa yang hobinya hanya mengumbar kata sayang.
3. Jangan terlalu sombong bahwa dia bakal lebih berkembang ketika terus bersamamu. Yang ada kebosanan malah cepat datang dan membuat kalian perlahan menjauh
Lagipula terlalu sering bertemu tidaklah sehat bagi sebuah hubungan jika tidak dibarengi dengan kemampuan untuk mengisi hal-hal yang kreatif dan produktif. Ingatlah juga bahwa bukan kamu seorang yang mampu mengerti dan berkembang bersama dia. Di luar sana banyak hal yang sangat menarik untuk dieksplorasi. Selain itu, pacarmu juga memiliki dunianya sendiri yang kadang-kadang tidak perlu kamu campuri terlalu dalam. Setiap orang punya sisi-sisi dan ambisi personal yang harus dipenuhi. Dan kesibukan adalah salah satu wujud dari ambisi tersebut.
4. Marah hanya karena dia tak punya waktu untuk menemuimu adalah sikap kekanak-kanakan yang tidak perlu. Apalagi hanya karena iri bahwa kamu tidak bisa sesibuk itu.
Oleh karena itu, marah-marah hanya karena kamu tidak bertemu dengannya dalam waktu yang lama adalah tindakan yang sungguh tidak perlu. Apalagi hal itu didasari dengan iri hati karena dirimu tidak sesibuk dirinya. Ya, kamu akan membantahnya dengan kalimat :
“Mana mungkin udah pacaran masak ada iri hati”
Ingatlah bahwa di usia muda, kelenjar dopamin dan adrenalin membuncah dalam jumlah yang banyak. Ini memicu hasrat yang sungguh sangat positif untuk dituangkan dalam kegiatan produktif. Namun jika tidak memiliki aktivitas yang cukup untuk menampung gejala ini, maka kamu akan mengalami kondisi-tidak-terima. Orang terdekat akan menjadi sasaran tembak  kemarahan. Oleh karena itu, pahamilah bahwa masa muda adalah tahapan kehidupan yang penuh dengan hasrat untuk mencoba segala hal. Jadi jika pacarmu sibuk ke mana mana, itu wajar. Alangkah baiknya kamu juga mencari kesibukan yang seimbang, agar pacaran menjadi momentum berkembang bersama sesuai dunia masing-masing.
5. Perjuangannya adalah perjuanganmu juga. Jangan pernah berpikiran bahwa dia egois. Seharusnya kalian bisa saling memahami di antara waktu yang kian tipis.
Kalian akan mulai saling menuduh bahwa masing-masing bertingkah sangat egois. Dia yang sibuk tidak pernah menyediakan waktu untuk bertemu. Kalian yang sedang memiliki waktu luang, menuntut agar dia selalu bersama di tengah kesibukan yang luar biasa padat. Celakanya, kalian semua sibuk dan tidak memiliki waktu yang tepat untuk berjumpa. Alhasil, kalian sama-sama memendam rasa dan berkesimpulan bahwa hubungan ini tidak dapat berlanjut hanya karena ketidaksamaan waktu dan frekuensi bertemu. Padahal di dunia ini ada yang namanya kata saling-memahami. Lihatlah kembali dan berpikir visioner. Apakah kehidupan bersama hanya soal ruang dan waktu?
6. Kesibukannya menunjukan bahwa dia kreatif. Bukannya kamu lebih suka pacar yang aktif? Atau kamu memang sudah siap bersama seseorang yang tidak produktif?
Satu hal yang paling membingungkan adalah ketika kesibukan disikapi sebagai ketidakpedulian. Bukankah menyebalkan melihat pacar yang diam saja dan hanya berpangku tangan? Seharusnya, kamu mendorongnya untuk mengembangkan apa yang menjadi hasratnya. Barangkali, sikapnya yang berpangku tangan menunjukkan dia sedang mengalami kesulitan untuk melakoni apa yang sedang dia dambakan. Bantulah, agar dia dapat mencapai apa yang menjadi cita-citanya. Adalah hal yang menyenangkan ketika menjalani hubungan dengan seseorang yang punya banyak cerita yang berasal dari banyaknya pengalaman dengan menyambangi berbagai kesempatan.
Kuncinya adalah saling memahami. Kesibukan yang begitu menyita waktu dari masing-masing atau salah satu dari kalian bukanlah halangan untuk tetap menjalani komunikasi yang berkualitas. Ego pribadi haruslah dikelola agar hubungan tidak menjadi sebuah meja pengadilan ketika satu pihak tidak mampu memenuhi tuntutan dari pihak yang lain. Cinta tidak melulu soal bertemu dalam ruang dan waktu yang sama, tapi bagaimana menjalani visi yang senada.
Ungkapan soal “sabar yang ada batasnya “pasti muncul ketika sebuah hubungan mencapai tahap ini. Tuntutan-tuntutan mulai bermunculan. Sikap individual dan egois meluap-luap karena hasrat yang tak tertahankan. Janji akan mengerti satu sama lain hanya menjadi slogan semata. Padahal kesibukan yang melanda seharusnya disyukuri sebagai sebuah usaha bahwa pacarmu sedang benar-benar melakoni apa yang diyakini dan disukai. Apa salahnya kalian saling mendukung satu sama lain?
1. Dia yang sibuk adalah pribadi strategis dalam menyusun kehidupan. Waktunya digunakan untuk menjajal segala peluang. Bukannya malah cuma senang-senang
Kesibukan dapat dikaitkan dengan berbagai hal. Aktivitas di dalam organisasi kampus yang menyita waktu; kerja paruh waktu yang menambah penghasilan dan pengalaman; terlibat dalam gerakan-gerakan kemasyarakatan; membangun bisnis. Beberapa manusia tangguh dapat melakoni semuanya dengan pengelolaan yang matang. Entahlah, seharusnya kamu bahagia ketika menjalin hubungan dengan figur yang demikian. Dia memiliki jaringan yang luas, pengetahuan yang tak terbatas, dan ambisi yang tak pernah lepas.
2. Pacaran bagi dia bukan sekadar mengumbar kata cinta. Ada yang harus dipersiapkan agar rasa tetap menyala.
Segala peluang disambanginya demi hasrat masa muda yang meluap-luap. Selain itu, sadar ataupun tidak, pacarmu sedang menyiapkan masa depan. Dia tahu bagaimana berpikir strategis untuk menghadapi kesempatan dan kemampuan yang dimiliki. Alangkah baiknya untuk tidak lalu mengusiknya dengan slogan-slogan
“Katanya sayang…”
“Kalau sayang kok jarang bisa nemenin aku?”
Dan segala frasa katanya yang kadang terdengar egois. Pacaran adalah sebuah momentum untuk berkembang bersama dengan mengetahui secara mendalam masing-masing dari kalian. Momentum itu tidaklah tentang hari ini, namun bagaimana merancang visi untuk esok hari. Kamu akan tahu perbedaan mana yang mengajak berkembang dengan siapa yang hobinya hanya mengumbar kata sayang.
3. Jangan terlalu sombong bahwa dia bakal lebih berkembang ketika terus bersamamu. Yang ada kebosanan malah cepat datang dan membuat kalian perlahan menjauh
Lagipula terlalu sering bertemu tidaklah sehat bagi sebuah hubungan jika tidak dibarengi dengan kemampuan untuk mengisi hal-hal yang kreatif dan produktif. Ingatlah juga bahwa bukan kamu seorang yang mampu mengerti dan berkembang bersama dia. Di luar sana banyak hal yang sangat menarik untuk dieksplorasi. Selain itu, pacarmu juga memiliki dunianya sendiri yang kadang-kadang tidak perlu kamu campuri terlalu dalam. Setiap orang punya sisi-sisi dan ambisi personal yang harus dipenuhi. Dan kesibukan adalah salah satu wujud dari ambisi tersebut.
4. Marah hanya karena dia tak punya waktu untuk menemuimu adalah sikap kekanak-kanakan yang tidak perlu. Apalagi hanya karena iri bahwa kamu tidak bisa sesibuk itu.
Oleh karena itu, marah-marah hanya karena kamu tidak bertemu dengannya dalam waktu yang lama adalah tindakan yang sungguh tidak perlu. Apalagi hal itu didasari dengan iri hati karena dirimu tidak sesibuk dirinya. Ya, kamu akan membantahnya dengan kalimat :
“Mana mungkin udah pacaran masak ada iri hati”
Ingatlah bahwa di usia muda, kelenjar dopamin dan adrenalin membuncah dalam jumlah yang banyak. Ini memicu hasrat yang sungguh sangat positif untuk dituangkan dalam kegiatan produktif. Namun jika tidak memiliki aktivitas yang cukup untuk menampung gejala ini, maka kamu akan mengalami kondisi-tidak-terima. Orang terdekat akan menjadi sasaran tembak  kemarahan. Oleh karena itu, pahamilah bahwa masa muda adalah tahapan kehidupan yang penuh dengan hasrat untuk mencoba segala hal. Jadi jika pacarmu sibuk ke mana mana, itu wajar. Alangkah baiknya kamu juga mencari kesibukan yang seimbang, agar pacaran menjadi momentum berkembang bersama sesuai dunia masing-masing.
5. Perjuangannya adalah perjuanganmu juga. Jangan pernah berpikiran bahwa dia egois. Seharusnya kalian bisa saling memahami di antara waktu yang kian tipis.
Kalian akan mulai saling menuduh bahwa masing-masing bertingkah sangat egois. Dia yang sibuk tidak pernah menyediakan waktu untuk bertemu. Kalian yang sedang memiliki waktu luang, menuntut agar dia selalu bersama di tengah kesibukan yang luar biasa padat. Celakanya, kalian semua sibuk dan tidak memiliki waktu yang tepat untuk berjumpa. Alhasil, kalian sama-sama memendam rasa dan berkesimpulan bahwa hubungan ini tidak dapat berlanjut hanya karena ketidaksamaan waktu dan frekuensi bertemu. Padahal di dunia ini ada yang namanya kata saling-memahami. Lihatlah kembali dan berpikir visioner. Apakah kehidupan bersama hanya soal ruang dan waktu?
6. Kesibukannya menunjukan bahwa dia kreatif. Bukannya kamu lebih suka pacar yang aktif? Atau kamu memang sudah siap bersama seseorang yang tidak produktif?
Satu hal yang paling membingungkan adalah ketika kesibukan disikapi sebagai ketidakpedulian. Bukankah menyebalkan melihat pacar yang diam saja dan hanya berpangku tangan? Seharusnya, kamu mendorongnya untuk mengembangkan apa yang menjadi hasratnya. Barangkali, sikapnya yang berpangku tangan menunjukkan dia sedang mengalami kesulitan untuk melakoni apa yang sedang dia dambakan. Bantulah, agar dia dapat mencapai apa yang menjadi cita-citanya. Adalah hal yang menyenangkan ketika menjalani hubungan dengan seseorang yang punya banyak cerita yang berasal dari banyaknya pengalaman dengan menyambangi berbagai kesempatan.
Kuncinya adalah saling memahami. Kesibukan yang begitu menyita waktu dari masing-masing atau salah satu dari kalian bukanlah halangan untuk tetap menjalani komunikasi yang berkualitas. Ego pribadi haruslah dikelola agar hubungan tidak menjadi sebuah meja pengadilan ketika satu pihak tidak mampu memenuhi tuntutan dari pihak yang lain. Cinta tidak melulu soal bertemu dalam ruang dan waktu yang sama, tapi bagaimana menjalani visi yang senada.
Posting Komentar untuk "Pacar Sibuk Adalah Bukti Si Dia Serius, Jangan Halangi Dengan Manjanya Kata Rindu"